POLITEKNIK NEGERI JEMBER TERIMA KUNJUNGAN WAKIL BUPATI, BAHAS SINERGI PENDIDIKAN, INDUSTRI, DAN PEMBANGUNAN DAERAH

Politeknik Negeri Jember (Polije) menerima kunjungan Wakil Bupati Jember, Dr. H. Djoko Susanto, S.H., M.H., dalam rangka mempererat hubungan antara Pemerintah Kabupaten Jember dan Polije. Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., di Gedung Asih Asah Asuh Polije pada Selasa (25/02).

Kunjungan ini menjadi momentum strategis bagi kedua pihak untuk membahas penguatan kolaborasi dalam pengembangan pendidikan vokasi, inovasi industri, dan pembangunan daerah, khususnya di sektor pertanian dan ekonomi berbasis teknologi.

Dalam wawancara, Dr. H. Djoko Susanto, S.H., M.H., menegaskan bahwa perguruan tinggi, termasuk Polije, memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan daerah. Ia menyoroti bagaimana pendidikan tinggi vokasi dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi melalui sinergi antara sektor akademik, industri, dan pemerintah.

“Perguruan tinggi, terutama yang berbasis vokasi seperti Polije, memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan teknis yang siap terjun ke dunia industri. Polije sebagai ikon pendidikan vokasi di Jember tentu menjadi kebanggaan daerah, sehingga perlu terus didukung, termasuk dalam aspek pengelolaan lingkungan kampus agar menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif,” ujar Djoko Susanto.

Beliau juga menekankan pentingnya penataan kampus yang baik guna menciptakan atmosfer akademik yang mendukung kreativitas dan inovasi mahasiswa. Dengan lingkungan yang nyaman dan fasilitas memadai, mahasiswa dapat lebih fokus dalam mengembangkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Polije, Saiful Anwar, S.TP., M.P., menjelaskan bahwa Polije terus memperkuat kemitraan dengan berbagai industri guna memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja. Beliau menyoroti bahwa salah satu indikator utama keberhasilan pendidikan vokasi adalah sejauh mana lulusan dapat terserap oleh industri dan berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah.

“Kami memiliki prinsip bahwa pendidikan vokasi tidak bisa berdiri sendiri tanpa keterlibatan industri. Oleh karena itu, kami secara aktif menjalin kerja sama dengan berbagai sektor industri untuk menciptakan produk-produk inovatif yang tidak hanya berorientasi akademik tetapi juga memiliki nilai komersial,” jelasnya.

Direktur Polije menambahkan bahwa sinergi antara kampus, industri, dan masyarakat bukan hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam pertemuan ini, Direktur Polije juga menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah memberikan dukungan lebih besar terhadap pendidikan vokasi. Menurutnya, kebijakan yang berpihak pada sinergi antara kampus, industri, dan masyarakat akan menjadi faktor kunci dalam pengembangan sektor pertanian dan ekonomi di Kabupaten Jember.

“Meskipun Polije memiliki jaringan di berbagai wilayah, komitmen utama kami tetap pada pengembangan pertanian di Jember. Kami ingin terus berkontribusi dalam membangun daerah melalui keterlibatan aktif bersama dinas terkait, industri, dan UMKM,” jelas Saiful Anwar.

Beliau berharap regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat memberikan kemudahan bagi kampus dalam menjalin kemitraan dengan industri, termasuk akses terhadap program pendanaan, insentif riset, dan fasilitasi hilirisasi produk inovasi kampus.

Sebagai bagian dari kunjungan ini, Wakil Bupati Jember juga berkeliling melihat berbagai fasilitas yang dimiliki Polije,

“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Polije dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang berbasis pada kebutuhan industri. Kami dari Pemerintah Kabupaten Jember tentu akan terus mendukung upaya ini agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Djoko Susanto.

Beliau juga membuka peluang adanya kerja sama lebih lanjut antara Pemerintah Kabupaten Jember dan Polije dalam berbagai aspek, termasuk pengembangan program pelatihan tenaga kerja, riset inovatif untuk pertanian, serta program pemberdayaan UMKM berbasis teknologi. (hnf)