MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JEMBER KEMBANGKAN PRODUKSI BIBIT KOPI MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi Politeknik Negeri Jember (Polije) terus berinovasi dalam metode pembelajarannya dengan menghadirkan Project Based Learning (PBL). Kali ini, PBL mengangkat topik “Produksi Bibit Kopi” yang berkolaborasi langsung dengan industri. Melalui proyek ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam seluruh proses produksi bibit kopi unggul, mulai dari pemilihan benih, teknik penyemaian, perawatan, hingga pengendalian kualitas sesuai dengan standar industri.

Sepdian Luri Asmono, S.ST., M.P., selaku Koordinator Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi, menjelaskan bahwa kerja sama dengan industri, dalam hal ini Putra Djaja Farm, memberikan mahasiswa pengalaman nyata dalam menghadapi tantangan dan peluang di dunia perkebunan kopi.

“Kolaborasi ini memperkuat kompetensi mahasiswa dalam berbagai aspek, baik teknis, manajerial, maupun kewirausahaan. Selain itu, PBL ini juga mendorong inovasi dalam produksi bibit kopi dan mempererat jejaring antara akademisi dan industri, sehingga menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar global,” ujarnya.

Program Studi Pengelolaan Perkebunan Kopi Politeknik Negeri Jember dikenal dengan pendidikan berbasis praktik yang dirancang untuk mencetak ahli perkebunan kopi yang kompeten dan berdaya saing tinggi di industri.

“Dengan kurikulum berbasis PBL, mahasiswa tidak hanya diberikan bekali teori, tetapi juga dilibatkan dalam proyek nyata seperti produksi bibit kopi, pengelolaan kebun, dan pengolahan pascapanen. Kolaborasi dengan industri ini juga membuka peluang magang, penelitian, serta jaringan karir yang luas bagi mahasiswa,” lanjutnya.

Mahasiswa yang mengikuti program ini mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli industri yang telah berpengalaman dalam bidang perkebunan kopi. Dalam setiap tahapannya, mereka diberikan pemahaman mendalam mengenai karakteristik benih unggul, metode penyemaian yang efektif, serta teknik perawatan yang dapat meningkatkan kualitas tanaman. Tidak hanya itu, mereka juga dibekali dengan wawasan tentang strategi pemasaran dan manajemen bisnis, sehingga dapat mengembangkan usaha sendiri di masa depan.

“Selain mendapatkan pengalaman berharga, PBL ini juga menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk terlibat langsung pada industri, serta kami berharap mahasiswa memiliki peluang besar untuk mendapatkan kesempatan kerja setelah lulus,” jelasnya.

Dalam jangka panjang, program seperti ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas produksi kopi nasional. Dengan semakin banyaknya lulusan yang memiliki kompetensi tinggi di bidang perkebunan kopi, industri kopi di Indonesia dapat semakin berkembang dan bersaing di pasar global.

“Polije sendiri terus berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan vokasi guna mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan industri perkebunan masa depan,” imbuhnya.

Dengan adanya program seperti ini, diharapkan mahasiswa Polije dapat semakin siap menghadapi dunia kerja, khususnya dalam bidang perkebunan kopi, serta turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas produksi kopi nasional. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi peningkatan daya saing industri kopi Indonesia di tingkat internasional, yang saat ini semakin berkembang dengan adanya permintaan pasar global yang tinggi terhadap kopi berkualitas tinggi. (hnf)