
Program Studi (Prodi) Akuntansi Sektor Publik (AKP) Politeknik Negeri Jember (Polije) mengadakan kegiatan Diskusi Publik Output Project-Based Learning (PBL) dengan tema “Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan UMKM Bidang Jasa Penerapan SAK dan Teknologi.” Acara ini berlangsung pada Jumat (6/12) di Auditorium Vokasi Polije dan melibatkan dosen, mahasiswa, serta mitra pelaku UMKM Kabupaten Jember.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Project-Based Learning (PBL), sebuah pendekatan pembelajaran inovatif yang menekankan pada keterlibatan mahasiswa dalam proyek nyata untuk mendukung pengembangan kompetensi abad ke-21. Wakil Direktur Bidang Akademik Polije, Surateno, S.Kom., M.Kom., membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
“Pendekatan PBL memberikan pengalaman belajar yang sangat relevan di era digital. Program ini dirancang untuk membantu mahasiswa mengembangkan 21st Century Skills, yaitu Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration. Dengan keterampilan ini, mahasiswa dapat menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan, termasuk perubahan yang dibawa oleh kecerdasan buatan (AI) dan teknologi lainnya,” ujar Surateno.
Ia menjelaskan bahwa Critical Thinking mengajarkan mahasiswa untuk menganalisis data dan memecahkan masalah. Creativity mendorong mereka menghasilkan ide-ide inovatif untuk mendukung teknologi dan pengelolaan. Communication mengasah kemampuan menyampaikan ide dan berkolaborasi dengan mitra, sementara Collaboration melatih mahasiswa bekerja dalam tim dengan berbagai pihak, termasuk UMKM.
Ketua Jurusan Bisnis, Dessy Putri Andini, S.E., M.M., juga turut memberikan apresiasi kepada dosen, mahasiswa, dan mitra UMKM yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM di Kabupaten Jember menyusun laporan keuangan yang lebih lengkap dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
“Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka, khususnya dalam pengelolaan keuangan. Laporan keuangan yang baik dan sesuai standar akan memudahkan mereka mengakses pendanaan dan memperkuat bisnis di masa depan,” jelas Dessy.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat didokumentasikan dalam bentuk buku panduan yang nantinya dapat disebarluaskan. Buku ini diharapkan menjadi referensi praktis bagi pelaku UMKM lainnya di Jember untuk meningkatkan tata kelola keuangan mereka.
Kegiatan ini juga menjadi ajang mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia nyata, mengaplikasikan teori yang mereka pelajari di kelas, dan memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha. Dengan berkolaborasi, mahasiswa juga belajar pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam tim serta dengan mitra eksternal.
Polije melalui Prodi Akuntansi Sektor Publik terus mendorong inovasi dalam pembelajaran berbasis proyek, termasuk digitalisasi laporan keuangan. Digitalisasi ini tidak hanya mempermudah pelaporan, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, yang menjadi dasar tata kelola usaha yang baik.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Kabupaten Jember. Dengan adanya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha, Polije berharap dapat mendukung keberlanjutan usaha kecil dan menengah di era digital yang penuh tantangan.
Dessy juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa dapat diikuti oleh mata kuliah lain, sehingga manfaatnya semakin luas. “Kami optimis kegiatan ini akan menjadi inspirasi untuk mata kuliah lain. Semoga kolaborasi dengan pelaku UMKM terus meningkat dan memberikan dampak yang positif bagi pengembangan usaha mereka,” pungkasnya.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Polije menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM dan mencetak lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di dunia kerja. Acara ini juga menjadi bukti bahwa sinergi antara akademisi dan pelaku usaha dapat menciptakan perubahan yang signifikan, baik untuk dunia pendidikan maupun dunia usaha. (hnf)