Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dengan memberikan bantuan alat mixer otomatis kepada Kelompok Ternak Limusin Jagir di Desa Kemuning Lor, Jember. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung produksi Urea Molases Blok (UMB), sebuah feed supplement penting bagi ternak sapi.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini menjadi solusi inovatif atas tantangan yang selama ini dihadapi para peternak. Pembuatan UMB secara manual sering kali memakan waktu lama, kurang efisien, dan menghasilkan kualitas campuran yang tidak merata. Dengan adanya alat mixer otomatis, proses produksi menjadi lebih cepat, hemat tenaga, dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Ketua Tim PkM Polije, Ir. Agus Hadi Prayitno, S.Pt., M.Sc., IPM., menjelaskan bahwa bantuan alat ini dirancang untuk mendukung kebutuhan peternak skala kecil.
“Kami berharap mixer otomatis ini dapat membantu peternak meningkatkan efisiensi produksi UMB, sekaligus mengurangi biaya operasional. Ini sejalan dengan tujuan Polije untuk menghadirkan teknologi tepat guna yang dapat memberdayakan masyarakat,” ujar Agus.
UMB sendiri merupakan pakan tambahan berbahan dasar urea, molases, dan mineral yang mampu meningkatkan daya cerna dan produktivitas sapi potong. Dengan alat ini, Kelompok Ternak Limusin Jagir diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pakan tambahan ternak mereka secara berkelanjutan.
Bantuan ini dilengkapi dengan pelatihan penggunaan dan perawatan alat mixer otomatis. Tim dosen Polije, yang terdiri dari Ir. Agus Hadi Prayitno, S.Pt., M.Sc., IPM.; Ir. Budi Prasetyo, S.Pt., MP., IPM.; Dr. Ir. Dadik Pantaya, M.Si., IPU.; drh. Dharwin Siswantoro, M.Kes.; dan Hatmiyarni Tri Handayani, S.TP., M.Sc., bersama mahasiswa Jurusan Peternakan, memberikan panduan komprehensif kepada para peternak.
Pelatihan ini mencakup cara mengatur proporsi bahan UMB, teknik pencampuran, hingga langkah perawatan alat agar tetap awet dan optimal.
“Kami ingin memastikan alat ini dapat digunakan secara maksimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kelompok ternak,” tambah Agus.
Para peternak menyambut baik bantuan ini. Suryanto, Ketua Kelompok Ternak Limusin Jagir, menyatakan alat ini sangat membantu mereka.
“Sebelumnya kami mencampur bahan secara manual, yang memakan waktu dan hasilnya kurang optimal. Dengan alat ini, pekerjaan kami jadi lebih mudah dan cepat,” ungkapnya.
Selain itu, tim Polije juga memberikan pendampingan terkait formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak dan diskusi interaktif untuk mengatasi kendala peternakan.
Dengan mixer otomatis, Kelompok Ternak Limusin Jagir tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya fluktuatif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak mereka, sehingga memberikan keuntungan ekonomi yang lebih besar bagi peternak.
“Program ini menjadi salah satu implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana Polije terus berperan aktif dalam pengembangan masyarakat, khususnya di sektor peternakan,” imbuh Agus.
Ke depan, Polije berencana memperluas program serupa ke daerah-daerah lain di Jember yang memiliki potensi peternakan sapi potong. Dengan pendekatan teknologi tepat guna dan pendampingan berkelanjutan, Polije optimis kontribusi ini akan berdampak signifikan pada peningkatan perekonomian lokal.
“Program ini adalah bagian dari visi kami untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami berharap Kelompok Ternak Limusin Jagir dapat menjadi contoh sukses bagaimana teknologi sederhana dapat mengubah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi,” tutup Agus. (hnf)