POLIJE GELAR 7th NATIONAL CONFERENCE FOR COMMUNITY SERVICE (NACOSVI), FOKUS PADA PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERKELANJUTAN

Politeknik Negeri Jember (Polije) sukses menyelenggarakan 7th National Conference for Community Service (NaCosVi) di Hotel Fortuna Grande pada Sabtu (16/11). Mengusung tema “Inovasi dan Teknologi untuk Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan,” kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-36 Polije. 

Pada tahun ini NaCosVi menghadirkan keynote speaker yakni Prof. Dr. Aristi Dian Purnama Fitri, S.Pi., M.Si., dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, serta Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) Universitas Gadjah Mada.

Konferensi dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum Polije, Dr. Yossi Wibisono, S.TP., M.P. Dalam sambutannya, Yossi menekankan pentingnya NaCosVi sebagai forum diskusi dan kolaborasi untuk menjawab tantangan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. 

“NaCosVi merupakan agenda tahunan Polije. Pada tahun ini, tema yang kami angkat mencerminkan komitmen Polije terhadap keberlanjutan (sustainability) dan peran strategis kami dalam mendukung pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik. Ini juga menjadi langkah penting Polije dalam memantapkan posisi sebagai institusi pendidikan vokasi menuju world-class university,” ujar Yossi. 

Dr. Yossi menjelaskan bahwa keberlanjutan menjadi salah satu parameter utama dalam pengembangan Polije. Salah satu fokus utama dalam NaCosVi tahun ini adalah pengelolaan sampah serta pemberdayaan masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa Polije dapat memainkan peran strategis dalam membantu pemerintah, industri, dan masyarakat luas untuk menjawab tantangan nasional, termasuk dalam pengelolaan sampah dan penguatan kapasitas masyarakat,” tambahnya. 

Beliau juga menegaskan pentingnya hilirisasi inovasi dari perguruan tinggi ke masyarakat untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara nyata.

“Harapan kami, sinergi antara pemerintah, Polije, dan masyarakat dapat memberikan dampak positif yang nyata, menjawab berbagai permasalahan nasional, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelasnya. 

Sebagai bagian dari kegiatan ini, Polije juga melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang pengabdian masyarakat. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat dan mengembangkan solusi inovatif dalam pengelolaan sumber daya alam. 

“Kerja sama dengan UGM ini merupakan langkah strategis untuk memperluas cakupan pengabdian masyarakat yang dilakukan Polije. Dengan sinergi ini, kami berharap dapat menciptakan program-program yang lebih berdampak, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujar Yossi. 

NaCosVi menjadi bukti nyata komitmen Polije dalam memadukan inovasi dan teknologi untuk menjawab tantangan keberlanjutan. Dengan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi dan pemerintah, Polije terus berupaya memperluas perannya dalam menjawab kebutuhan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. 

“Melalui kegiatan ini, Polije tidak hanya memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan vokasi yang unggul, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata dalam mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan di Indonesia,” tutupnya. (hnf)