UPA BAHASA POLIJE GELAR COACHING CLINIC ROAD TO IISMA 2025, SIAPKAN MAHASISWA MENEMBUS KANCAH INTERNASIONAL

Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa atau Language Center Politeknik Negeri Jember (Polije) sukses menyelenggarakan acara bertajuk Coaching Clinic Road to IISMA 2025. Program ini dirancang secara komprehensif untuk mempersiapkan mahasiswa Polije mengikuti salah satu program beasiswa internasional paling bergengsi, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk dukungan Polije dalam meningkatkan kompetensi bahasa dan wawasan internasional para mahasiswanya agar mampu bersaing di kancah global.

Kepala UPA Bahasa Polije, Renata Kenanga Rinda, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa program IISMA memiliki tujuan penting dalam membekali generasi muda Indonesia agar siap menjadi bagian dari masyarakat dunia.

“IISMA bertujuan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia yang paham akan adanya perbedaan budaya dan cara kita menyikapinya. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan mahasiswa POLIJE akan mampu bersaing di kancah internasional dan memberikan dampak positif bagi diri mereka sendiri, kampus, dan bangsa,” ungkap Renata.

Menurutnya, IISMA adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi luar negeri dan berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara, sehingga memperluas wawasan serta menambah nilai tambah kompetensi global.

Coaching Clinic Road to IISMA 2025 dilaksanakan dalam beberapa tahap yang dirancang secara paralel agar setiap peserta dapat mengikuti proses pembelajaran secara bertahap dan efektif. Tahap pertama adalah sesi pelatihan Test of English for International Communication (TOEIC), yang menjadi salah satu syarat penting dalam proses seleksi IISMA. Pelatihan ini berlangsung dalam empat sesi secara daring dari tanggal 1 hingga 4 November 2024 dan diikuti oleh sekitar 175 mahasiswa Polije. Selain mengikuti pelatihan intensif, para peserta juga diberi kesempatan untuk mengerjakan try out serta mendapatkan pembahasan soal yang dikupas secara mendalam oleh para instruktur TOEIC.

Pada tahap kedua, mahasiswa mengikuti pelatihan menulis esai dan praktik wawancara yang diadakan secara langsung di Auditorium Vokasi Polije. Kedua keterampilan ini dianggap sangat krusial dalam proses seleksi IISMA, sehingga UPA Bahasa memastikan mahasiswa mendapatkan bimbingan dan praktik yang memadai. Tidak hanya para mahasiswa yang hadir dalam sesi ini, tetapi juga Wakil Direktur Bidang Akademik Polije, Surateno, S.Kom., M.Kom., yang turut memberikan sambutan pembuka serta motivasi kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, Surateno menyampaikan harapannya agar mahasiswa Polije dapat memanfaatkan program ini sebaik mungkin untuk meraih pengalaman internasional, yang akan menjadi bekal berharga dalam karier mereka ke depan.

“Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kalian semua, manfaatkan sebaik-baiknya untuk mengembangkan potensi dan meraih kesempatan berharga di IISMA,” ujar Surateno.

Selain itu, hadir pula 10 pembimbing mahasiswa atau coach yang mendampingi peserta dalam proses pelatihan. Para coach ini berperan sebagai mentor yang membantu mahasiswa dalam memahami materi dan memberikan dukungan secara personal. Setelah melalui sesi pelatihan dan bimbingan dari para coach, di hari terakhir kegiatan, mahasiswa mengikuti tes TOEIC di Test Room UPA Bahasa. Tes ini diadakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka setelah melewati serangkaian pelatihan intensif, sekaligus sebagai evaluasi kesiapan mahasiswa dalam mengikuti seleksi IISMA yang sebenarnya.

Diharapkan dengan adanya Coaching Clinic Road to IISMA 2025, mahasiswa Polije tidak hanya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi dan pemahaman budaya yang luas. Hal ini selaras dengan target Polije untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 2, yaitu memberikan pengalaman belajar di luar kampus kepada mahasiswa. Dengan persiapan yang matang ini, mahasiswa Polije diharapkan semakin siap menangkap peluang di IISMA maupun program-program internasional lainnya.

“Kami optimis, dengan pembekalan yang dilakukan melalui kegiatan ini, mahasiswa Polije akan mampu mengukir prestasi di kancah internasional dan menjadi representasi positif bagi Indonesia,” tutup Renata. (hnf)