POLIJE KOLABORASI DENGAN HUMMATECH UNTUK KEMBANGKAN APLIKASI VIRTUAL REALITY SIMULASI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Politeknik Negeri Jember (Polije) menjalin kolaborasi dengan perusahaan pengembang software Hummatech dalam menciptakan aplikasi Virtual Reality (VR) yang bertujuan meningkatkan edukasi tentang penyakit tidak menular. Aplikasi ini memungkinkan simulasi anatomi dan fisiologi terkait penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan stroke, serta menyediakan panduan langkah-langkah pencegahan. Inovasi ini dihasilkan oleh tim dosen Polije dari Jurusan Kesehatan dan Hummatech dalam program Matching Fund atau Dana Padanan, yang diinisiasi pemerintah untuk mendukung kolaborasi pendidikan dengan industri.

Aplikasi VR ini dirancang agar dapat diakses melalui perangkat Meta Quest, memberikan pengalaman imersif kepada pengguna untuk memahami struktur anatomi tubuh dan efek penyakit tidak menular pada organ-organ vital. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan edukasi interaktif mengenai langkah-langkah pencegahan, seperti pilihan makanan sehat dan simulasi olahraga.

Menurut Mudafiq Riyan Pratama, Ketua Tim Proyek, pengembangan aplikasi ini menjadi wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu mereka di luar ruang kelas. Proyek ini juga memberikan kesempatan berkolaborasi lintas disiplin antara bidang teknologi informasi, multimedia, dan promosi kesehatan, yang menurut Mudafiq menjadi kunci dalam pengembangan teknologi kesehatan.

“Proyek ini memperkaya ilmu yang telah kami pelajari dan memberi pengalaman langsung tentang kerja sama multidisipliner,” ungkap Mudafiq.

Mahasiswa dari program studi promosi kesehatan juga berpartisipasi dalam proyek ini, khususnya dalam pembuatan aset 3D untuk simulasi VR. Hal ini memungkinkan mahasiswa mengasah kemampuan mereka dalam promosi kesehatan sekaligus menguasai teknologi visual 3D.

“Ilmu itu memang harus dikolaborasikan antar bidang yang berbeda,” tambah Mudafiq.

Lisus Setyowati, dosen dari Program Studi (Prodi) Promosi Kesehatan Polije, menambahkan bahwa aplikasi VR ini membuat proses belajar lebih efektif.

“Selama ini kami hanya bisa menjelaskan dampak penyakit secara verbal. Dengan VR, kami bisa menampilkan secara visual bagaimana penyakit diabetes, hipertensi, dan stroke mempengaruhi tubuh, sehingga pemahaman lebih mudah dicerna,” jelas Lisus.

Sebagai bagian dari program hilirisasi hasil riset dosen kepada masyarakat, aplikasi ini akan diterapkan langsung di Klinik Brigif 9 Jember. Pengguna diharapkan memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang kondisi kesehatan mereka, serta panduan praktis tentang pencegahan dan perawatan. Edukasi ini mencakup simulasi bagaimana penyakit memengaruhi tubuh dan anjuran langkah-langkah pencegahan, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat.

Afrizal Himawan, Direktur Hummatech, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini juga menguntungkan bagi pihaknya.

“Industri memerlukan kolaborasi dengan peneliti perguruan tinggi untuk memacu inovasi. Kolaborasi ini memberi ruang untuk pengembangan produk yang tidak hanya berdampak sosial tetapi juga berpotensi bisnis,” kata Afrizal.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi awal dari pengembangan produk VR lainnya yang fokus pada edukasi kesehatan maupun aplikasi di bidang lainnya. Diharapkan, dengan dukungan dari industri, hasil penelitian akademis dapat diimplementasikan lebih luas, sehingga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. (hnf)