Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan peternak lokal, Mochamad Irwan Nari, S.T., M.T., M.T., Azamataufiq Budiprasojo, S.T., M.T., serta Nur Muhammad, S.Pt., M.Sc., yang merupakan dosen dari Politeknik Negeri Jember (Polije), melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada penerapan teknologi cerdas berbasis Internet of Things (IoT) di sektor peternakan. Kegiatan ini dilaksanakan di UKM Peternakan Hasanah, yang berlokasi di Desa Sumberbaru, Kabupaten Jember, dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta kesejahteraan ternak, khususnya ayam broiler.
Program pengabdian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang sering dihadapi peternak, seperti kondisi lingkungan kandang yang tidak optimal. Dalam budidaya ayam broiler, faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan kadar gas amonia sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan pertumbuhan ternak. Oleh karena itu, sistem monitoring otomatis yang diperkenalkan dalam program ini memungkinkan peternak untuk memantau kondisi lingkungan secara real-time. Dengan teknologi ini, peternak dapat mengakses data melalui aplikasi di smartphone, sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan jika terdeteksi adanya perubahan yang tidak sesuai.
Penerapan teknologi IoT ini diharapkan dapat meminimalisir stres pada ayam broiler, yang sering kali disebabkan oleh fluktuasi kondisi lingkungan. Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan kematian dan penurunan produktivitas, sehingga pengelolaan lingkungan yang baik menjadi sangat penting.
“Dengan adanya sistem ini, kami berharap peternak dapat menjaga kesehatan ternak mereka lebih baik dan mengurangi angka kematian yang sering terjadi akibat lingkungan yang tidak terkontrol,” ungkap Irwan Nari.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberikan solusi praktis bagi peternak lokal, yang sering kali terbatas dalam akses terhadap teknologi modern. Melalui pelatihan dan pendampingan, dosen-dosen tersebut berharap dapat memberdayakan peternak dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengimplementasikan sistem ini secara efektif.
Dalam kegiatan pengabdian ini, para dosen tidak hanya memperkenalkan teknologi, tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan data dan informasi dalam meningkatkan produktivitas usaha peternakan. Dengan sistem yang terintegrasi, para peternak dapat lebih mudah menganalisis performa ternak dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat.
Pengabdian masyarakat ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi UKM Peternakan Hasanah, tetapi juga menjadi model bagi penerapan teknologi terapan di sektor peternakan lainnya.
“Kami ingin inisiatif ini bisa menjadi contoh yang baik bagi usaha kecil dan menengah di sektor peternakan, dan kami berharap bisa diperluas ke daerah-daerah lain di Jember,” kata Azamataufiq Budiprasojo.
Dengan semangat inovasi dan komitmen untuk memberdayakan masyarakat, dosen-dosen Politeknik Negeri Jember terus berupaya menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan praktik di lapangan. Melalui penerapan teknologi modern dalam budidaya peternakan, diharapkan akan tercipta industri peternakan yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan di masa depan.
Program ini juga mendapatkan dukungan dari pihak terkait, termasuk pemerintah setempat dan organisasi peternakan, yang menyadari pentingnya adopsi teknologi dalam meningkatkan daya saing sektor peternakan. Dengan kolaborasi ini, harapan untuk mencapai kesejahteraan peternak dan kualitas produk peternakan yang lebih baik semakin nyata.
Dengan adanya inisiatif ini, Politeknik Negeri Jember tidak hanya berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan aktif dalam peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya para peternak di Kabupaten Jember. (hnf)