POLIJE TERIMA KUNJUNGAN POLITANI SAMARINDA UNTUK STUDI TIRU PELAKSANAAN SBSN DAN TEACHING FACTORY

Politeknik Negeri Jember (Polije) menerima kunjungan dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda) pada Selasa, 15 Oktober 2024, di Gedung Asih Asah Asuh. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka studi tiru terkait pelaksanaan pembangunan gedung dengan pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Rombongan Politani Samarinda dipimpin langsung oleh Direktur Politani Samarinda, Hamka, S.TP., M.Sc., M.P., yang menyampaikan sambutan saat tiba di Polije. Dalam sambutannya, Hamka menekankan pentingnya kunjungan studi tiru ini bagi institusinya.

“Kunjungan ini merupakan langkah awal bagi kami untuk mempelajari lebih dalam mengenai pelaksanaan SBSN dan pengelolaan keuangan, terutama dalam konteks teaching factory (tefa) yang telah diterapkan di Polije. Kami berencana menerima pembiayaan SBSN pada tahun 2025, sehingga studi tiru ini menjadi bagian penting dari persiapan kami,” ujar Hamka.

Selain itu, Hamka menjelaskan bahwa Politani Samarinda juga sedang melakukan roadshow ke sejumlah politeknik yang telah mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait pelaksanaan SBSN.

“Kami mengunjungi beberapa politeknik yang sudah berhasil dalam pengelolaan SBSN, dan Polije adalah salah satunya. Polije dikenal tidak hanya unggul di bidang pertanian, tetapi juga di banyak bidang lain. Ini menjadi alasan utama mengapa kami memilih Polije sebagai salah satu tujuan utama kami,” jelas Hamka.

Kunjungan Politani Samarinda disambut hangat oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Polije, Surateno, S.Kom., M.Kom., yang turut memberikan sambutan. Surateno menyampaikan bahwa kunjungan ini sudah lama direncanakan, namun baru dapat terealisasi.

“Kami sangat senang akhirnya bisa menerima kunjungan dari Politani Samarinda. Rencana kunjungan ini sebenarnya sudah cukup lama diagendakan, namun karena berbagai kendala, baru bisa terlaksana sekarang. Kami berharap pertemuan ini dapat memberikan manfaat besar bagi kedua institusi,” kata Surateno.

Surateno kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang keberhasilan Polije dalam menyelesaikan proyek SBSN sebelumnya.

“Polije telah berhasil menyelesaikan pembangunan gedung dengan pembiayaan SBSN pada tahun 2022. Proyek tersebut menjadi bagian dari penguatan politeknik, khususnya dalam pengembangan agroindustri. Kini, kami kembali mendapatkan pembiayaan SBSN untuk tahun 2024, dan fokus kami adalah menyelesaikan proyek ini dalam ‘single year’ atau satu tahun pelaksanaan,” ujarnya.

Lebih jauh, Surateno menekankan bahwa SBSN tahun 2024 ini diharapkan dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan.

“Kami berupaya memastikan bahwa pelaksanaan proyek SBSN tahun ini akan sesuai dengan yang dinarasikan dalam dokumen perencanaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademika di Polije. Harapannya, pada tahun 2025, gedung hasil SBSN ini sudah bisa digunakan secara optimal oleh mahasiswa dan mendukung kegiatan akademik mereka,” tutupnya. (hnf)